Polio

  • INFORMASI TENTANG PENYAKIT YANG MENYEBABKAN KECACATAN.

 

1)     POLIOMYELITIS

 

  • Pembahasan

Kata polio (abu-abu) dan myelon (sum-sum) , bersal dari bahasa latin yang berarti medulla spinalis. Penyakit ini disebabkan oleh virus polio pada medulla spinalis yang secara klasik menimbulkan kelumpuhan Pada tahun 1789 Underwood yang berasal dari Inggris pertama kali menulis tentang kelumpuha anggotan badan bagian bawah (ekstremitas inferior) pada anak , yang kemudian dikenal sebagai poliomyelitis.

Di Indonesia Imunisasi pollio sebagai rogram , memakai “oral polio vaccine” (OPV) dilaksanakan sejak tahun 1980 dan tahun 1990 telah mencapai UCI. Dalam usaha eradikasi polio mencapai kemajuan sangat bermakna semenjak dilakukannya Pekan Imunisasi Nasional (PIN) tida tahun berturut-turut yaitu pada tahun 2995 , 1996 , 1997. Pada hari ini PIN tersebut dapat diiminisasi sebanyak 22 juta anak balita diseluruh Indonesia. Setelah PIN kasus polio menurun drastic : Laporan terakhir menunjukkan bahwa dari pemeriksaan laboratorium hanya ditemuka 7 kasus dengan virus polio liar (tipe 1 , 2 dan 3) pada tahun 1995 , dan sejak itu tidak pernah lagi ditemukan virus polio liar.

 

  • Diagnosis Laboratorium

o   Virus Polio dapat diambil dari daerah faring atau tinja pada orang yang dicurigai terkena poliomyelitis. Isolasi virus dari cairan serebrospinal sangat diagnostic , tetapi hal itu jarang dikerjakan

o   Bila virus polio dapar disolasi dari seorang dengan paralisis flasid akut harus dilanjutkan dengan pemeriksaan menggunakan cara “oligonucleoride mapping” (finger printing) atau “genomic sequencing” , untuk menentukan apakah virus tersebut termasuk virus liar atau virus vaksin

o   Dengan cara serelogis yaitu mengukur zat anti menetralisasi (neutralizing antibody) yang muncul awal dan mungkin ditemukan meningkatkan tinggi pada saat penderita masuk rumah sakit olej karena itu dapat terjadi kenaikan 4 kali yang tidak diketahui

o   Pemeriksaan cairan serebrospinal pada infeksi virus polio , umumnya terjadi kenaikan jumlah sel leukosit (10-200 sel/mm³ , yang sebagian besar limfosid) dan terjadi kenaikan kadar protein ringan dari 40-50 mg/100 ml.

 

 

Leave a comment